Huawei, salah satu perusahan pembuat smartphone terbesar di dunia saat ini tengah persiapkan diri untuk ikut bersaing dalam dunia voice assistant dengan mempersiapkan versi eksklusif milik Huawei sendiri. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa persaingan di dunia teknologi memang cukup ketat, berbagai macam vendor berusaha untuk menjadi yang terbaik di bidangnya. Tidak terkecuali persiangan dalam dunia voice assistant. Dalam dunia voice assistant, Siri milik Apple, Alexa Milik Amazon, serta Google Assistant milik Alphabet menjadi target utama bagi Huawei. Target utama dalam hal ini adalah dalam bentuk persaingan sehat, Huawei tidak sekedar menargetkan untuk bergabung dalam dunia produksi voice assistant, namun perusahan asal china ini juga memiliki ambisi besar untuk dapat bersaing dengan perusahaan kelas berat yang sudah berkecimpung di dunia voice assistant sejak lama.
Untuk tahapan awal, Huawei hanya menargetkan pasar local saja. Sementara untuk urusan kerjasama di luar China, perusahaan ini akan terus menjalin kerjasama dengan Google dan Amazon. Namun kerjasama dalam bentuk apa juga masih belum pasti, karena informasi mengenai hal tersebut masih termasuk dalam informasi yang bersifat classified atau dirahasiakan. Sebenarnya langkah Huawei untuk merilis voice assistannya di kalangan local bukanlah tanpa alasan, tetapi hal tersebut disebabkan karena Huawei ingin membangun basis yang kuat dahulu di Negara tersebut, kemudian baru mulai merambah ke Negara Negara lainnya.
Seperti yang kita ketahui, China memberlakukan banyak kebijakan kebijakan internet yang cukup unik, beberapa diantaranya adalah pemblokiran terhadap situs situs tertentu yang kemudian diganti dengan produk local seperti weibo. Di situlah juga letak alasan mengapa Huawei hanya menargetkan pasa China terlebih dahulu, yaitu untuk memberi langkah antisipasi karena beberapa voice assistant yang ada memang tidak bisa digunakan di Negri Tirai Bambu tersebut.
Tentu saja rencana Huawei untuk membuat voice assistant eksklusif ini cukup membuat perusahaan Google kebingungan. Pasalnya pada beberapa bulan lalu Huawei sempat memberi pengumuman bahwa mereka akan menggunakan Alexa pada produk Mate 9nya. Tentu saja pilihan untuk menggunakan alexa dan bukan Google Voice Assistant tersebut merupakan salah satu pertanda bahwa Huawei sepertinya memang ingin bersaing dengan Google dalam hal inovasi teknologi.
Sebenarnya Huawei sendiri bukanlah vendor smartphone pertama yang ingin terlepas dari ikatan Google dan membuat layananannya sendiri. Pada tahun lalu perusahaan besar seperti Samsung juga mendapatkan Viv Labs. Sebuah startup yang diciptakan oleh para pendiri Siri. Nantinya perusahaan tersebut juga akan membuat voice assistant sendiri yang sepertinya akan dirilis pada akhir tahun ini. Saat ini banyak perusahaan pelan pelan melepaskan diri dari genggaman google, bagaimana menurut Anda? Apakah perusahaan tersebut akan benar benar mampu membuat produk yang fantastis tanpa bantuan dari google?
Sumber gambar: ubergizmo, indianexpress